- 12 Jan, 2023 09:42
Kemarin (11/1/23), dilakukan ground breaking menandai dimulainya pembangunan Pelabuhan Teluk Santong oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) didamping Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Sumbawa dan sejumlah pejabat pusat.
Pelabuhan ini Berada di Kecamatan Pelampang, Kabupaten Sumbawa NTB tepatnya di dalam kawasan pengembangan ekonomi maritime dan pariwisata terintegrasi bernama SAMOTA (Saleh, Moyo, Tambora). Meliputi Kabupaten Sumbawa, Bima dan Dompu. Tahun lalu hasil laut dari sini mencapai Rp 14 T, naik significant setiap tahun.
Dalam peta industrialisasi Zul-Rohmi kasawan ini masuk dalam perioritas pengembangan dengan mendekatkan industri ke sentra sumber daya yang ada. Sebelum pandemi covid-19 telah disusun siteplan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan anggaran sekitar Rp 190 T seluas lebih 3500 an ha. Rencana ini melengkapi master plan pengembangan yang telah dirintis zaman pemerintahan Tuan Guru Bajang-Badrul Munir.
SAMOTA adalah proyek perioritas Nasional destinasi andalan provinsi yang tercantum dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Di sini tempat Budidaya, hasil laut seperti rumput Laut, Kerang Mutiara, Kerapu, Tambak dan pariwisata.
Sejak tahun lalu diselenggarakan event Internasional Motocross dunia (MXGP) dan tahun ini kembali digelar di lokasi yang sama. Pengembangannya terus dikebut di masa kepemimpinan Zul-Rohmi. Event tersebut memberikan dampak langsung pada perputaran ekonomi dan pariwisata.
Pembangunan Pelabuhan Laut Teluk Santong setidaknya akan memudahkan lalulitas pengiriman hasil bumi baik dari P Sumbawa bagian Timur (Dompu dan Bima) Sumbawa tengah Kab. Sumbawa, dan Sumbawa Barat ke sejumlah wilayah di Indonesia. Melengkapi infrastruktur pelabuhan perikanan yang memang sangat dibutuhkan bagi pengembangan kawasan terintegrasi.
Seperti diketahui NTB adalah salah satu lumbung pangan Nasional berupa padi dan Jagung ditambah hasil laut dari teluk Saleh. Pertanian termasuk di dalamnya perikanan adalah penopang Produk Domestic Bruto (PDRB) teratas NTB.
Pengembangan sektor pertanian akan terus menjadi perioritas Nasional dengan membangun sejumlah bendungan dan menjadi provinsi dengan bendungan terbanyak. Jika semua bendungan efektif maka akan menghasilkan gabah 3-5 juta ton/tahun 2-3 kali lipat di luar komoditas jagung.
SAMOTA adalah andalan masa depan daerah ini. Pelan tetapi pasti sejumlah infrastruktur dasar sedang berjalan melalui angaran pemerintah pusat seperti, bypass sepanjang 24,70 Km. 9 buah jembatan. Pembangunan dermaga Pariwisata Ai Bari. Penyediaan listrik, sumber daya air berupa pembangunan irigasi agroindustri peternakan dan lahan kering. (M. Mada Gandhi).