- 17 Okt, 2023 08:40
Mataram Badan Penghubung. Neraca perdagangan Provinsi NTB pada Bulan September 2023 mengalami Surplus sebesar USD 52,20 Juta. Secara kumulatif, sejak Januari hingga September 2023, Neraca Perdagangan Provinsi NTB mengalami surplus sebesar USD 844,35.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin dalam Pers Rilis dikantor BPS NTB, Senin (16/10/2023).
"Secara kumulatif, sejak Januari hingga September 2023, Neraca Perdagangan Provinsi NTB mengalami surplus sebesar USD 844,35," jelas Wahyudin.
Neraca perdagangan merupakan selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara dalam suatu periode tertentu. Ketika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor disebut sebagai surplus perdagangan
Dalam kesempatan tersebut Wahyudin, secara total nilai ekspor Provinsi NTB Bulan September 2023 mencapai sekitar USD 85,292 juta. Sementara total impor sebesar USD 33,093 juta.
Nilai ekspor September 2023 yang terbesar ditujukan ke Korea Selatan sebesar 94,58 persen, berikutnya Amerika Serikat sebesar 2,16 persen kemudian Australia yaitu sebesar 1,48 persen dengan kelompok komoditas terbesar berupa Barang Galian/Tambang Non Migas sebesar US$ 80.610.172 (94,51), Perhiasan / Permata sebesar US$ 2.037.829 (2,39 persen), Ikan dan Udang sebesar US$ 1.404.604 (1,65 persen), Daging dan Ikan Olahan sebesar US$ 460.599 (0,54 persen), serta Garam, Belerang, Kapur sebesar US$ 269.241 (0,32 persen).
"Kelompok Komoditas ekspor tertinggi adalah barang galian/tambang non migas yakni sebesar USD 80,610 juta (94,51%) dengan negara tujuan Korea Selatan. Kelompok komoditas lain yang memiliki nilai ekspor yang cukup besar yaitu perhiasan dan permata, ikan dan udang, daging dan ikan olahan, garam, belerang, dan kapur, serta biji-bijian berminyak," tutur Wahyudin.
Sementara itu, impor Bulan September 2023 berasal dari Cina (56,03 persen), Finlandia (13,40 persen), Thailand (9,18 persen) dan lainnya (21,40 persen) dengan komoditas impor nilai terbesar berupa mesin-mesin / Pesawat Mekanik (72,13 persen), Plastik dan Barang dari Plastik (8,92 persen), Bahan Peledak (7,36 persen), serta Kendaraan dan Bagiannya (5,19 persen).
Kelompok komoditas impor tertinggi berupa mesin-mesin/pesawat mekanik yaitu sebesar USD 23,871 juta (72,31%) dengan negara asal impor adalah China, Finlandia, Spanyol, dan lain-lain. Kelompok komoditas lain yang memiliki nilai ekspor yang cukup besar yaitu plastik dan barang dari plastik, bahan peledak, kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral, serta mesin/perawatan listrik.
"Berdasarkan penggunaan, barang impor terbesar pada merupakan bahan baku dan penolong sebesar 62,30%," tandasnya. (novita, kominfotik ntb)